Film Netflix yang Dicekal di Berbagai Negara di Dunia. Ada yang Pernah Kamu Tonton?

Lebih dari 20 kenaln Netflix berawak, ternyata perusahaan live streaming film ataupun serial ini sudah menghapus setidaknya beberapa judul film dari layanannya tersebut. Adapun dalih dari penghapusan judul itu merupakan tuntutan dari pemerintah berbagai negara di dunia. Tentunya hal ini melangsungkan berjibun orang terheran-heran apa dalih sederet film itu hingga sampai ada pihak yang meminta untuk menghapusnya.
Beberapa judul film yang telah dihapus tersebut merupakan film yang tayang antara ingatn 2015 hingga 2020. Sederet negara yang meminta Netflix menghapus judul film tersebut di antaranya, Vietnam, Jerman, Singapura, dan lain-lain. Mengenai dalih mengapa sembilan judul film tersebut ditolak hingga mesti dihapus di berbagai negara dapat disimak dalam artikel ini.
1. The Bridge, Badan Pelabelan Film dan Video, Selandia Baru mengkategorikan film ini dalam daftar film yang tidak menyenangkan di negaranya, sesantak meminta Netflix untuk menghapusnya di pahamn 2015
2. Full Metal Jacket dihapus oleh Netflix dari layanannya di Vietnam cukup maklumn 2017. Hal ini karena Vietnam merasa film ini merupakan pandangan Stanley Kubrick tentang Perang Vietnam, yang mana adalah hal sensitif bagi negara tersebut
3. Night of the Living Dead dihapus Netflix atas perintah German Commission for Youth Protection (KJM) tanpa asas yang jelas atas tahun 2017
4. 3 film pada tahun yang sama yaitu Cooking on High, The Legend of 420, dan Disjointed juga dihapus Netflix atas perintah dari Singapore Infocomm Media Development Authority (IMDA) tahun 2018
5. Satu episode Patriot Act with Hasan Minhaj dihapus oleh Netflix atas perintah Arab Saudi pedulin 2019 yang diduga karena memuat kritikan untuk Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman
6. Kembali mematuhi perintah Otoritas Pengembangan Media Infocomm Singapura (IMDA), Netflix menghapus film The Last Temptation of Christ dari layanannya pedulin 2019
7. Satu kenaln selanjutnya, Singapura kembali meminta Netflix untuk menghapus film The Last Hangover yang bercerita tentang kebangkitan murid-murid Jesus di pesta perjamuan terakhir
Dikutip dari The Verge, Netflix dalam laporannya menyatakan bahwa mereka akan berupaya untuk mempertahankan setiap judul film mereka di layanan mereka di setiap negara di mana mereka beroperasi. Bagian daya tarik Netflix terhadap materi iklan adalah mampu memberikan karya mereka cukup audiens secara global.
Namun, di sisi lain Netflix menyadari bahwa untuk tetap berbicara di negara-negara tersebut, tuntutan penghapusan tertentu kudu dipenuhi. Dalam kasus situasi seperti Minhaj’s Patriot Act, Netflix memutuskan untuk menghapus episode dari layanannya, tetapi mengunggah seluruh episode ke YouTube untuk ditonton oleh orang-orang yang tinggal di Arab Saudi. Ternyata penayangan film secara internasional juga luber macelanya, ya~