Dorong pertanian, Pertamina Field Limau andalkan program Niat Mila

Dorong pertanian, Pertamina Field Limau andalkan program Niat Mila Dorong pertanian, Pertamina Field Limau andalkan program Niat Mila

BERITA -JAKARTA. Sebagai kontraktor kontrak kerja setara(KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, Pertamina Field Limau Zona 4  Subholding Upstream Regional 1-Sumatera memiliki komitmen jangkung jauh didalam pelaksanaan tanggungtanggapan sosial lagi lingkungan (TJSL). 

Salah semata dibuktikan dengan program Niat Mila Maduke Mas Pepi Samo Mbak Lisa yang berarti Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan.

“Program Niat Mila membawahi 21 mitra binaan yang dikelola karena Pertamina Field Limau,” ujar Zulfikar Akbar, Senior Manager Pertamina Field Limau dalam sharing session secara virtual, Kamis (9/12).

Menurut Zulfikar, program Niat Mila dilaksanakan atas Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Kota Prabumulih. Desa ini berada atas Ring 1 area operasi perkeaktifanan. Densitas penbermukim atas sana 804 kepala keluarga (KK) lagi 2.825 jiwa yang 273 KK atas antaranya tergolong dalam keluarga prasejahtera lagi 53,69% dari total penbermukim lulusan SD. Anjloknya harga sawit lagi karet menjadi cela satu hal dibutuhkanya altenratif memperoleh produsenan. 

“Seberlimpah 72% ibu rumah taraf hadapan sana bergantung ala kebun sawit selanjutnya karet jadi mata pencaharian tambahan. Kurangnya pemahan  selanjutnya keterampilan masyarakat mengenai pertanian organic terintregasi, kebiasan masyarakt membakar limbah lidi sawit,” ujarnya.

Dalam program Niat Mila, Mas Pepi dan Mbak Lisa jadi andalan. Mas Pepi atau masyarakat peduli api yang diusung Pertamina Limau Field, ditonjolkan karena para pemuda diberikan keahlian bagi menjadi operator K3 umum dan basic fire fighting training. Apalagi di sekitar wilayah operasi Pertamina Field Limau sering terjadi kebakaran. 

“Para pemuda akan tidak mempunyai skill kami perkuat menjadi masyarakat unggulan. Kami berikan pelatihan bersama pemahaman,” kata Zulfikar.

Sedangkan Mbak Lisa sama atas pemanfaatan limbah kelapa sawit. Inovasi Mas Pepi dan Mbak Lisa diintegrasikan semaka manfaatnya dirasakan oleh masyarakat. “Bahkan, inovasi sosial ini telah direplikasi hadapan KWT (kelompok Wanita tani) hadapan tiga desa lainnya,” ujar Zulfikar.    Tahun ini, Pertamina Field Limau fokus hadapan Niat Mila atas menambah diferensiasi produk lewat pelatihan pembuatan herbal dan upaya menuju pasar nan lebih luas, pelatihan kewirabantuanan dan perubahan kemasan produk kepada meningkatkan brand awareness produk, pelatihan hand sanitizer sebagai bentuk penyesuaian terhadap pandemi Covid-19, dan penambahan hardskill melakukan karya ketimbang lidi kelapa sawit.

Selain itu, pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) bak langkah mitigasi adanya kebakaran kebun warga bersama melakukan penguatan kelembagaan bersama memberlakukan fungsi fasilitator bersama lebih baik lagi.

Penguatan kelembagaan yang dilakukan ialah bersama membentuk jumlah kelompok tani mutakhir yang dibawahi oleh Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) bersama mendirikan pondok Taman Obat Keluarga (TOGA) sebagai bentuk replikasi atas aktivitas sharing knowledge bagi masyarakat Desa Karya Mulya, Prabumulih. 

“Kami agak ada program pelestarian spesies macan dahan Sumatera, ini terancam langka. Ada program inisiasi batik boek khaman. Dua program ini inisiasi di 2021. Motif batik bisa dirangkai jadi suatu yang unik,” kata Zulfikar.  

Roadmap Niat Mila dimulai antara 2017 yang inisiasi Pertamina Field Limau yang segera dibantu karena pendampingan bersama Universitas Sriwijaya. Ada jumlah program yang dihasilkan melalui inisiasi niat mila.  Zulfikar mengatakan pengembangan Niat Mila dilakukan dengan bergiat cocok dengan instansi pemerintah. Dan diharapkan antara tahun ini  produk niat mila bisa mandiri. Ada 21 program yang bernaung antara niat mila. “Kami tidak sekadar memberikan pelatihan, kami pula berikan skill, kompetensi. Kami pula memberikan sertifikasi standar BNSP,” kaperdebatan. 

Dwi Koryana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Prabumulih,  mengatakan Pertamina EP Field Limau pada 2016 melampaui Desa Karya Mulya pernah dapat tropi utama program kampung iklim. “Pada 2021 Desa Karya Mulya dapat sertifikat program kampung iklim tingkat nasional. Melampaui program Mas Pepi itu adalah program mitigasi penanggulanan bencana kebakaran,” kata Dwi. 

Sepdi Al amin, anggota Mas Pepi, mengatakan manfaat yang antara rasakan sangat adi. “Teman-teman penuh yang sudah menyimpan pekerjaan demi gaji lumuslihatn. Dengan pelatihan K3 selanjutnya dasar dasar penanggulangan bencana bisa melakukan para pemuda yang tidak punya skill menjadi punya kemampuan,” kaperbahasan.

Sementara itu, Luh Nyoman Rewi Andayani, Local Hero Pertamina Field Limau, mengatakan akan 2017 Pertamina asal memberikan pelatihan tanaman organik. Meterusi pelatihan terhormat kelompok adapun akan awalnya sahaja satu berkembang memerankan dua kelompok. 

Program pendampingan Pertamina mengajarkan anggota kelompok melontarkan kompos, pupuk cair, dan pengenalan obat-obatan. Pertamina terus menyediakan sarana untuk pelatihan, seengat berkesinambungan.

“Tidak sahaja ilmu adapun dikasih, ada lagi bantuan adapun mempertokcer pelatihan itu tadi. Pertamina lagi membangunkan rumah toga, dan sarana outlet untuk  promosi produk kami,” kata Luh. 

Dia menambahkan kelompoknya merasakan berbagai manfaat. Secara ekonomi, rata-rata anggota kelompok mendapat pembuatan hampir Rp1,6 juta per bulan. Dengan adanya peningkatan pendapatan otomatis bisa  memberikan rasa percaya diri. “Pemkot Prabumulih mulai melirik kami dan mereka memberikan pelatihan dan perizinan kepada produk kami. Ibu walikota kami pernah mengapresiasi produk jamu kami, jamu curcuma kepada menjaga daya tahan tubuh,” kata Luh. 

Menurut Kepala Desa Karya Mulya Miril Firacha, Desa Karya Mulya sama dengan desa transmigrasi yang terdiri daripada agam suku, selanjutnya agama. Banyak kebun sawit, selanjutnya karet. Banyak limbah. “Dengan program Pertamina, limbah yang tadinya tidak bermanfaat bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi mewah,” kaperbincangan.

Cek Berita selanjutnya Artikel akan lain dari Google News